Pecahan Campuran

haibunda.com

Garis Besar Dan Isi Kitab Ester

 kitab-ester


 


Latar Belakang Kitab Ester


Menurut Ester 2:7 nama Yahudi dari Ester ialah Hadasa yang berarti : pohon murad. 

Nama Ester adalah padanan dari kata Persia adalah kata ' stara ' atau bintang, walau ada yang menghubungkannya dengan Isytar, dewa perempuan negeri Babel. 


Ester menikah dengan Ahasyweros atau Xerxes ( 486-465 Sebelum Masehi). 


Menurut Herodotus, istri Ahasyweros ialah Amestris, namun tidak ada alasan untuk menjabarkan Amestris yang dimaksud sama dengan Ester. Ester mungkin menjadi istri kedua. Mungkin inilah yang tergenggam dalam kata - kata penutup Ester 4:11, walaupun Ester 2:17 nampaknya mengisyaratkan kedudukan yang lebih tinggi dari itu. 

Atau mungkin Amestris menggantikan Ester sebagai istri raja sesudah Ester mati. Singgungan pertama dalam Herodotus  adalah mengenai usia tua Amestris, dan tidak ada tanggalnya. 

Yang kedua, yang tanggalnya ditentukan Herodotus tidak lama sesudah penyerangan Persia ke Yunani, bisa mengenai tanggal yang lebih kemudian. 


Karakter Ester dalam Alkitab adalah seorang wanita pemberani. Ester memang wanita pemberani yang mempertaruhkan nyawanya demi keselamatan orang Yahudi (Ester 4:11-17). 

Tindakannya yang mendorong orang Yahudi untuk membantai musuh mereka ( Ester 9) dicatat tapi tidak dipuji dalam Alkitab. 

Dalam hal ini Ester mengikuti kebiasaan zamannya. 



Sejarah Persia dan Yahudi 


Tradisi kuno bangsa Persia dicatat dalam kitab kudus disebut Zend-Avesta. Raja-raja terdahulu yang tercatat dalam sejarah, memerintah dari daerah Ansyan di sebelah timur laut Susa. 

Raja Akhaemenes yang dikatakan pendiri wangsa'ini, oleh raja-raja kemudian, mungkin memerintah sekitar tahun 680 Sebelum Masehi. Cucunya Koresy 1 menentang Asyurbanipal dari Asyur, tapi kemudian takluk. 

Koresy 2, cucu Koresy memberontak lagi melawan raja Media, yaitu Astiages, yang membunuhnya dan mengambil alih ibu kotanya, Ekbatana tahun 550 Sebelum Masehi. 


Selanjutnya bahasa dan adat istiadat bangsa Media sangat mempengaruhi orang Persia pada saat itu. Kemenangan Persia ini diikuti dengan ditaklukkannya Anatolia dan dikalahkannya Krusus, raja Lidia ( tahun 547 Sebelum Masehi ). 

Lalu Koresy bergerak ke timur untuk meluaskan kerajaannya sampai ke barat laut India. 


Pada tahun 540 Sebelum Masehi ia sudah cukup kuat menyerang Babel. Setelah beberapa pertempuran ia memasuki Kota Babel dengan kemenangan besar pada tgl 29 Oktober 539 Sebelum Masehi, 17 hari setelah kota itu jatuh ke tangan pasukannya ( Kitab Daniel 5:30 dan ayat berikutnya. 

Koresy segera kembali ke Susa, tapi anaknya, Kambises, tinggal di Babel mewakili dia dalam acara - acara keagamaan. 


Orang Persia termasuk golongan Indo Eropa yang mengembara di Rusia Selatan. Pada zaman dulu kala mereka masuk ke dataran tinggi Iran pada milenium 2 Sebelum Masehi. Pada tahun 836 Sebelum Masehi pajak diterima oleh Salmaneser 3, raja Asyur, dari orang yang memerintah di Parsua dekat Danau Urmia, 

Penggantinya menjumpai daerah Parsuasy di sebelah selatan, yang kemudian ditempati oleh beberapa suku. 

Daerah di sebelah timur Teluk Persia masih disebut Farsistan, kota utamanya Persepolis dan Parsagarda. Kata Ibrani Parsa mengacu pada daerah Persia, atau yang sekarang dikenal dengan negara Iran.

Penggantian nama Persia menjadi Iran berawal dari keputusan yang dikeluarkan oleh seorang tokoh kunci sejarah Persia yang mendirikan Dinasti Pahlavi yang bernama Reza Shah Pahlavi.



Penulis Kitab Ester



Kitab ini ditulis beberapa waktu kemudian sesudah kematian Ahasyweros (1:1), jika Ahasyweros memang adalah Xerxes, jadi sesudah tahun 465 Sebelum Masehi. 

Ada orang Yahudi yang menganggap bahwa Mordekhai adalah penulisnya, dan singgungan dalam Ester 9:20,22 bisa mengarah ke situ. 

Mungkin banyak dari isinya disisipkan ke dalam catatan - catatan tahunan raja, seperti yang disebut dalam 10:2 dan barangkali 6:1, dan hal ini dapat menerangkan tidak terdapatnya nama Allah dalam kitab Ester, walau singgungan mengenai puasa bagi Ester dalam 4:16 tentu menggenggam doa, dan ajaran tentang pemeliharaan Ilahi diungkapkan dalam Ester 4:14. 


Perlu diketahui bahwa Kitab Ester adalah terjemahan Yunani mengandung 107 ayat tambahan, yang menggenggam singgungan mengenai Allah dan memakai nama-Nya. 

Ini terkumpul di dalam bagian Apokrifa dan biasanya diberi nomor ayat seolah - olah ayat - ayat tersebut melanjutkan pasal dan ayat terakhir kitab Ester yaitu Kitab Ester 10:3. 




Tujuan Penulisan Kitab Ester 


Berikut ini beberapa tujuan penulisan kitab Ester bagi semua umat Kristen  dunia antara lain : 


1. Memperlihatkan Pemeliharaan Allah atas Umat-Nya


Meskipun nama Allah tidak disebut secara terang benderang dalam Kitab Ester, namun kitab ini secara jelas menunjukkan bagaimana Allah memelihara umat-Nya, bangsa Yahudi atau bangsa Israel dalam situasi yang tampak tanpa harapan. 

Melalui peristiwa - peristiwa yang ditulis dalam Alkitab, seperti terpilihnya Ester menjadi ratu dan terungkapnya rencana jahat Haman, Allah bekerja untuk menyelamatkan umat-Nya dari pemusnahan. 

Tujuan ini mengajarkan bahwa Allah tetap bekerja bahkan ketika kehadiran-Nya tidak terlihat secara langsung.




2. Mendorong Umat Allah untuk Berani Berdiri dalam Iman



Kitab Ester menampilkan teladan keberanian dan keteguhan hati melalui sosok Ester dan Mordekhai. Sosok dan karakter Ester menunjukkan keberanian besar ketika ia memutuskan untuk menghadap Raja Ahasyweros tanpa diundang, demi membela bangsanya. 

Kisah ini memiliki tujuan untuk menginspirasi semua orang Kristen di dunia agar tidak takut bersaksi dan membela kebenaran, meskipun menghadapi risiko besar.



3. Menjelaskan Asal Usul Hari Raya Purim



Salah satu tujuan utama penulisan Kitab Ester adalah untuk mendokumentasikan asal-usul Hari Raya Purim, yaitu perayaan kemenangan bangsa Yahudi atas musuh-musuh mereka. 

Purim dirayakan sebagai peringatan bagaimana Allah menyelamatkan umat-Nya dari ancaman pembasmian total, dan sebagai momen syukur atas kesetiaan Allah yang tidak berubah.



4. Menyatakan Kejahatan Yang Membawa Pada Kehancuran


Kisah Haman menjadi peringatan tentang bagaimana kesombongan, kebencian, dan semua rencana jahat pada akhirnya membawa kehancuran bagi pelakunya sendiri. 

Kitab Ester mengajarkan bahwa Allah menentang orang yang congkak atau sombong. Sebaliknya, Allah akan memberikan kasih karunia kepada mereka yang rendah hati.



5. Meneguhkan Identitas dan Solidaritas Umat Kristen 



Dalam Kitab Ester, Mordekhai dan Ester menunjukkan bagaimana pentingnya mempertahankan identitas sebagai umat Kristen di tengah - tengah budaya asing. 

Kisah ini bertujuan memperkuat semangat solidaritas di antara umat Allah, agar mereka tidak melupakan siapa diri mereka meskipun hidup di tanah pembuangan.


Iklan Atas Artikel

Iklan Persegi

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel