Renungan Kristen Tentang Kekuatan Iman

 

Membahas renungan Kristen tentang kekuatan iman berarti membahas suatu hal yang paling mendasar.
Ibarat sebuah bangunan yang masih tetap kokoh meskipun sudah diterjang banjir bandang.

Kekuatan iman Kristen merupakan kekuatan pondasi yang sangat diperlukan dalam membangun kehidupan umat Kristen.
Berbicara mengenai iman bukanlah hanya sekadar pengakuan seperti pengakuan iman rasuli, tetapi lebih dari pada itu.
Iman adalah kepercayaan yang hidup dan aktif kepada Allah melalui Yesus Kristus.
Iman yang sesungguhnya memberi kekuatan, pengharapan, dan keberanian untuk menghadapi berbagai tantangan hidup.

Dalam Alkitab, iman digambarkan sebagai dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari apa yang tidak kita lihat (Ibrani 11:1). Karena itu, kekuatan iman Kristen adalah sumber daya rohani yang memampukan seseorang berjalan bersama Allah secara teguh.

Iman sebagai Dasar Hubungan dengan Allah

Iman adalah pintu yang menghubungkan manusia dengan Allah. Melalui iman, seseorang percaya kepada karya keselamatan Yesus Kristus (Yohanes 3:16).
Tanpa iman, seseorang tidak dapat berkenan kepada Allah (Ibrani 11:6). Kekuatan iman memungkinkan manusia mengalami anugerah, pengampunan, dan pemulihan hubungan yang rusak akibat dosa.

Kekuatan Iman dalam Menghadapi Pencobaan dan Penderitaan

Dalam menggeluti dan menjalani hidup ini, pasti ada tantangan, masalah dan segala macam hambatan yang harus kita hadapi. Baik hambatan yang datang dari sesama, dari iblis, dari dunia ini maupun dari diri kita sendiri. 

Oleh karena itu setiap orang Kristen dituntut untuk memiliki kekuatan iman dan semangat yang pantang menyerah.
Sikap tersebut akan menyingkirkan segala hambatan dan tantangan di dalam meraih apa yang kita harapkan selama harapan kita sejalan dengan kehendak TUHAN. 

Tidak sedikit orang yang lemah imannya pada berhadapan dengan dengan berbagai ujian datang dalam hidup manusia.
Ujian hidup bukanlah hanya berupa kesengsaraan, penderitaan, kesulitan hidup ataupun yang setara dengan itu.
Ujian hidup bisa juga datang pada saat orang Kristen sudah diberkati, yang hidupnya sudah serba berkecukupan.
Pada saat seseorang diberkati TUHAN pada saat itu juga banyak dosa yang mendekatinya seperti dosa zinah, dosa kesombongan, dosa suap, dosa memakan bunga uang dan dosa - dosa lainnya.

Orang yang berhasil, adalah orang yang berpendirian teguh dan tegar dalam situasi apapun yang terjadi. Baik itu bagi dirinya, sesamanya maupun dalam pelayanan pekerjaan TUHAN.
Semangat yang tinggi bukan saja membuat orang tertarik dengan kita, tetapi akan meluputkan kita dari berbagai masalah kehidupan termasuk sakit penyakit. 

Suatu waktu, saya menengok salah seorang anggota gereja kami yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Mulia, Tangerang. Di Rumah Sakit itu, saya jumpa teman saya.

“Wah sudah lama kita tidak pernah jumpa,” demikian sapaan saya dalam membuka percakapan saat menyalami tangannya.
“Benar, sudah lama kita tidak jumpa, karena saya sekarang melayani di Pekanbaru dan sangat sibuk di dalam pelayanan,” demikian kalimat balasannya dalam menerima sapaan saya.
"Lalu kenapa ada di sini, kalau memang berada di Pekanbaru?" tanya saya. “Saya datang untuk menjumpai teman saya seorang dokter di Rumah Sakit Mulia ini, tetapi ia sedang rapat, dan saya harus menunggunya sampai sore begini, namun akhirnya kami dapat berjumpa,” sambungnya. 

Teman saya ini, lebih jauh berkata bahwa kawannya yang dokter memberitahukan bahwa dalam pertemuan para dokter tadi, mereka menyimpulkan bahwa hanya 20 persen pasien di Rumah Sakit itu disembuhkan oleh obat obatan. Sedangkan 80 persen lagi disembuhkan oleh karena mereka memiliki gairah atau semangat hidup yang tinggi.
Saat mendengar ungkapan itu kami sama-sama mengaminkan Firman TUHAN yang mengatakan bahwa hati yang gembira adalah obat, sedangkan semangat yang patah mengeringkan tulang. 

“Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang." (Amsal 17:22). 

Betapapun hebat kharisma dan kecakapan yang kita miliki, namun tanpa iman yang kuat, kita tidak dapat meraih apa yang kita mimpikan karena dihadang masalah yang membuat hidup kita peenuhg dengan persoalan.
Alkitab dengan tegas berkata: “Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa dapat memulihkan semangat yang patah," (Amsal 18:14).
Bahkan Ayub dalam penderitaannya menyadari bahwa semangat yang patah memperpendek umur seseorang. “Semangatku patah, umurku telah habis dan bagiku tersedia kuburan.” (Ayub 17:1). 

Semangat yang tinggi tidak kita dapatkan karena berolah raga secara teratur, makan makanan bergizi atau kegiatan jasmani lainnya, walaupun semuanya itu penting dan perlu. Semangat yang tinggi hanya akan kita dapatkan karena iman kita kepada Allah dan kuasaNya. “Tidakkah kau tahu, dan tidakkah kau dengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung, la tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertianNya.
Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna - teruna jatuh tersandung, tetapi orang - orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru, mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya, mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” (Yesaya 40:28-30) 

Alkitab menunjukkan bahwa iman tidak menjauhkan seseorang dari penderitaan, tetapi menguatkan untuk bertahan di dalamnya.
Kisah Ayub, Paulus, serta para nabi dan rasul menunjukkan bahwa iman yang kuat memberikan keteguhan hati.

Ayub tetap memegang imannya meski kehilangan harta, keluarga, dan kesehatan.

Paulus mampu melayani dan bersukacita meskipun mengalami penjara dan ancaman.

Iman memberi kemampuan untuk melihat penderitaan sebagai bagian dari proses penyucian dan pembentukan karakter (Roma 5:3–5).

Iman yang Menghasilkan Kuasa dan Mujizat

Dalam Perjanjian Baru, kuasa Allah sering bekerja melalui iman. Yesus berkata: “Imanmu telah menyelamatkan engkau” dan “Jika kamu percaya, tidak ada yang mustahil bagimu.” (Matius 17:20).

Kekuatan iman bukan berasal dari manusia, tetapi dari Allah yang berkuasa melakukan segala sesuatu. Iman membuka pintu bagi pekerjaan Roh Kudus untuk menghadirkan pertolongan, pemulihan, dan mujizat sesuai kehendak Allah.

Iman Yang Mendorong Ketaatan

Iman Kristen sejati tidak hanya berhenti pada percaya, tetapi bergerak kepada ketaatan. Abraham disebut sebagai “bapa orang beriman” karena ia taat meski belum melihat janji itu digenapi (Kejadian 12:1–4).

Ketaatan adalah bukti bahwa iman itu hidup. Tanpa perbuatan, iman adalah mati (Yakobus 2:17).
Karena itu, kekuatan iman terlihat dari bagaimana seseorang mempraktikkan kebenaran Allah dalam kehidupan sehari - hari.

Keyakinan dan iman kepada Allah dan kuasaNya, memberikan kita suatu kesadaran bahwa hidup ini indah, diciptakan dan dipelihara Allah dengan sangat baik.
Karena itu, di dalam setiap masalah, kesukaran dan penderitaan, tersimpan sesuatu yang baik dan indah. Kesadaran yang sama dianjurkan Rasul Paulus kepada jemaat di kota Roma : “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28). 

Admin kristenpunya.com yakin bahwa kita pernah dan bahkan sering mendengar pernyataan bahwa "Hanya orang mati saja yang tidak memiliki masalah, setiap orang hidup pasti menghadapi masalah.
Setiap masalah yang terjadi akan memberi kita tantangan baru.
Dan setiap tantangan akan memberi sukacita dalam hidup kita”.
Karena itu, jangan takut kalau saudara meghadapi masalah, apakah itu depresi, konflik, kesepian, dukacita, kekecewaan dan segala macam penderitaan lainnya.

Ketika Anda menghadapi masalah, katakan pada dirimu kalimat ini: “Jangan jadi anak kecil yang gampang sekali menyerah, bertumbuhlah, jadilah orang dewasa yang siap menghadapi apapun. 
Memang harus diakui bahwa manusia adalah tempatnya atau sumber dari berbagai kesalahan.
Dengan mengatakan demikian, Anda tanpa sadar telah siap menghadapi masalah itu dengan semangat dan ketegaran.
Kita harus siap menghadapi masalah karena setiap masalah dapat menantang daya khayal kita.
Masalah akan membuat kita berpikir lebih arif, meluangkan banyak waktu, mengeluarkan banyak tenaga, mencari orang - orang yang lebih mahir dan banyak lagi. 

Masalah akan memotivasikan kita. Karena itu jangan ijinkan masalah membuat Anda sedih, tetapi jadikan sebagai penuntun kepada sesuatu yang lebih besar dan lebih baik.
Di atas segalanya, relakan masalah menuntun kita kepada Allah. 

Berbagai janji-janji TUHAN melalui FirmanNya meyakinkan kita, bahwa jika kita membawa persoalan kita kepada Allah, maka selalu ada jalan keluar.
Kita menemukan banyak contoh dalam Alkitab perihal beberapa pahlawan iman yang menghadapi berbagai masalah yang secara takaran manusia dapatlah dikatakan berat.
Namun pada akhirnya mereka dapat mengatasinya, ada tempik sorak kemenangan dan sukacita pada ending kisah para tokoh - tokoh Alkitab, misalnya Yusuf, Yosua, Daud, Daniel, dan tokoh Alkitab lainnya. 

Beberapa janji - janji TUHAN berikut ini telah menjadi berkat dan memberi ketegaran bagi saya, kiranya dapat juga memberi kekuatan iman kepada Alllah bagi saudara ketika saudara mengalami banyak masalah :

•  “Sebab TUHAN mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orangNya dalam tahanan ". (Mazmur 69:34)

• “Berserulah kepadaKu, maka Aku akan meryawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal - hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal - hal yang kelak kau ketahui." (Yeremia 33:3)

•  "Berserulah kepadaKu pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku.” (Mazmur 50:15)

 • “Pada hari kesesakanku aku berseru kepadaMu, sebab Engkau menjawab aku.” (Mazmur 86:7)

•  “Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." (Matius 11:28)

 •  “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya." (1 Korintus 10:13)

Ayat-ayat Firman TUHAN tersebut bukan saja memberi kita kesadaran bahwa bagi setiap masalah pasti ada jalan keluar.
Tetapi juga memberi kita pengertian bahwa adalah kerinduan Allah yang dalam untuk menolong manusia dalam setiap pergumulannya.
Dan itulah yang diungkapkan Allah kepada hambaNya Musa: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umatKu di tanah Mesir dan Aku telah mendengar seruan meraka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya Aku mengetahui penderitaan mereka. Sebab itu Aku telah furun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
Sekarang seruan orang Israel telah sampai padaKu, juga telah Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka.
Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus kamu kepada Firaun untuk membawa umatku, orang Israel, keluar dari Mesir.” (Keluaran 3:7-10).

Karena kerinduan Allah yang dalam untuk menolong umatNya, maka adalah suatu kebodohan dan kerugian besar jika dalam pergumulan, kita tidak datang kepada TUHAN dalam doa memohon pertolonganNya. “Kamu mengingini sesuatu tetapi kamu tidak memperolehnya, kamu membunuh, kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi.
Kamu tidak memperoleh apa-apa karena kamu tidak berdoa.” (Yakobus 4:2). 

Sebaliknya jika kita berdoa, kita mendapatkan apa yang kita inginkan “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu, carilah maka kamu akan mendapat: ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Karena setiap orang yang meminta menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan bagimu.” (Matius 7:7-8). 

Iman yang Menghasilkan Pengharapan

Orang Kristen hidup dengan pengharapan akan masa depan yang Allah sediakan.
Iman memberikan kepastian bahwa apa yang Allah janjikan pasti digenapi.
Pengharapan ini membuat seseorang tidak mudah menyerah ketika menghadapi situasi sulit.
Iman dan pengharapan memberi ketenangan, sukacita, serta kepastian bahwa Allah selalu menyertai (Mazmur 23:4).

Iman yang Mengubahkan Karakter

Kekuatan iman Kristen memampukan seseorang berubah dari manusia lama menjadi manusia baru dalam Kristus (2 Korintus 5:17).
Iman bekerja dalam hati melalui Roh Kudus untuk menghasilkan buah-buah roh seperti kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, dan kelemahlembutan (Galatia 5:22–23).

Orang yang hidup dalam iman akan menunjukkan perubahan cara berpikir, bertindak, dan merespons hidup.

Iman yang Hidup dalam Komunitas

Iman Kristen tidak berdiri sendiri. Gereja hadir sebagai tempat bertumbuhnya iman di dalam Kristus.
Persekutuan, pengajaran firman, sakramen, dan saling menolong dalam kasih memperkuat iman setiap orang percaya.
Iman yang kuat adalah iman yang dibagikan, diperkokoh, dan dihidupi dalam komunitas tubuh Kristus dimanapun berada.

Iklan Atas Artikel

Iklan Persegi

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel