Pecahan Campuran

haibunda.com

Renungan Tentang Hari Pentakosta

Renungan Tentang Hari Pentakosta






Pengertian Hari Pentakosta 


Apa itu Pentakosta dalam Alkitab? 
Kebanyakan orang mengaitkannya dengan Perjanjian Baru: hari ketika Allah mencurahkan Roh Kudus-Nya atas jemaat Yerusalem di Ruang Atas, yang memampukan murid - murid-Nya melakukan tindakan - tindakan luar biasa, seperti penyembuhan, berbicara dalam bahasa roh, bernubuat, dan berkhotbah dengan inspirasi sebagaimana yang diceritakan dalam Kisah Para Rasul 2:1-13.

Berdasarkan kamus Alkitab yang ditulis dalam Alkitab setelah kitab Wahyu menyatakan bahwa hari Pentakosta adalah perayaan pengucapan syukur bagi Israel atas hasil panen gandum.

Hari Pentakosta dirayakan tujuh minggu setelah hari Paskah ( bahasa Yunani Pentakosta berarti: kelima puluh ).

Oleh sebab itu hari Pentakosta dikenal juga dengan nama " hari raya tujuh minggu " sebagaimana yang ditulis Alkitab dalam kitab Ulangan 16:10.

Berikut ini isi dari kitab Ulangan 16:10 :

Kemudian haruslah engkau merayakan hari raya Tujuh Minggu bagi TUHAN, Allahmu, sekedar persembahan sukarela yang akan kauberikan, sesuai dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu. 

Namun dalam Perjanjian Baru pengertian Pentakosta adalah hari turunnya Roh Kudus.

Orang Kristen modern juga menyebutnya dengan istilah Hari Kelima Puluh dengan sistem perhitungan hari pertama kebangkitan TUHAN Yesus dari maut dan menampakkan diri sampai 40 hari yang dikenal dengan Hari Kenaikan Isa Almasih. Selanjutnya setelah kenaikan Yesus Kristus ada 10 hari penantian Pencurahan Roh Kudus hingga tiba hari kelimapuluh yang selalu jatuh tepat pada hari minggu.

Itu sebabnya banyak denominasi gereja di Indonesia khususnya yang beraliran Pentakosta selalu merayakan Hari Pentakosta di hari kesepuluh setelah Hari Kenaikan Isa Almasih. 


LATAR BELAKANG HARI PENTAKOSTA 


Hari Pentakosta Dalam Perjanjian Lama


Imamat 23:16

sampai pada hari sesudah sabat yang ketujuh kamu harus hitung lima puluh hari; lalu kamu harus mempersembahkan korban sajian yang baru kepada TUHAN. 


Penggunaan kata  "lima puluh hari' menunjuk kepada jumlah hari, terhitung dari hari pertama saat memberikan persembahan berkas jelai pada permulaan hari raya Paskah. 

Pada hari 50 dirayakanlah Hari Raya Pentakosta. 

Karena 50 hari atau hari tujuh minggu disebut dengan istilah khag syavu 'ot, atau ' Hari Raya Tujuh Minggu ' (Keluaran 34:22, Ulangan 16:10). Hari itu menandakan selesainya menuai jelai yang dihitung mulai dari sejak pertama kalinya menyabit gandum (Ulangan 16:9), dan waktu imam mengunjukkan berkas tuaian itu 'pada hari sesudah sabat itu' (Imamat 23:11). 

Hari itu disebut juga khag haggatsir, "hari raya menuai', dan yom habbikkurim, 'hari buah bungaran' (Keluaran 23:16, Bilangan 28:26). 

Hari raya itu tidak dirayakan hanya pada zaman Pentateukh, karena perayaannya diberitakan juga pada zaman Salomo (2 Tawarikh 8:13), sebagai hari raya kedua dari ketiga pesta tahunan (baca juga kitab Ulangan 16:16). 


Hari raya itu diumumkan sebagai hari 'pertemuan kudus”, yang padanya tidak boleh dilakukan pekerjaan berat, dan semua laki-laki Israel harus hadir di tempat kudus (Imamat 23: 21). 

Dua buah roti bakar, yang dibuat dari tepung halus yang baru dan beragi, diunjukkan oleh imam di hadapan Allah, pada saat imam mempersembahkan korban - korban binatang untuk menghapus dosa dan memperoleh keselamatan (Imamat 23: 17-20). 

Sebagai hari sukaria (Ulangan 16:15), pada hari itu orang Israel saleh mengungkapkan rasa terima kasihnya karena berkat tuaian gandum dan sekaligus menyatakan rasa takut dan hormat kepada TUHAN (Yeremia 5:24). 

Semuanya merupakan ucapan syukur dan rasa takut serta hormat dari bangsa yang sudah ditebus, sebab upacara demikian bukanlah tanpa korban penghapus dosa dan korban keselamatan. 

Dan lagi pula hari itu adalah hari peringatan akan kelepasan dari tanah perbudakan di Mesir (Ulangan 16:12) sebagai umat perjanjian Allah (Imamat 23:22). 

Dasar bagi diterimanya persembahan itu mengdalilkan penghapusan dosa dan pendamaian dengan Allah. 

Hari Raya Pentakosta dipandang sebagai hari peringatan akan pemberian hukum Taurat di Sinai (Jubileum 1:1 dan pasal 6:17). 


Golongan Saduki merayakannya pada hari kelima puluh dihitung mulai hari Minggu pertama sesudah hari raya Paskah (dengan mengambil 'hari sabat' sesuai Imamat 23:15 menjadi sabat mingguan). 

Perhitungan itu mengatur perayaan umum selama Bait Suci masih ada, justru gereja Kristen memperingati Hari Raya Pentakosta Kristen pertama pada suatu hari Minggu. 

Namun golongan Farisi mengartikan 'hari sabat' berdasarkan Imamat 23:15 sebagai Hari Raya Roti Tidak Beragi (baca di kitab Imamat 23:6), dan perhitungan mereka menjadi patokan dalam Yudaisme sesudah tahun 70 Masehi.

Sehingga dalam kalender Yahudi hari Pentakosta sekarang jatuh pada hari yang berbeda - beda dalam minggu tertentu. 




Hari Pentakosta Dalam Perjanjian Baru 


Pentakosta dalam Perjanjian Baru Pentakosta disebut 3 kali, yaitu Kisah Para Rasul 2:1, Kisah Para Rasul 20:16 dan 1 Korintus 16:8 (bahasa Yunani: ten hemeran tes pentekostes). Pada hari ini, sesudah kebangkitan dan kenaikan Kristus (sekitar tahun 30 Masehi), murid - murid berkumpul di rumah di Yerusalem, dan mendapatkan tanda - tanda dari sorga. 

Roh Kudus turun kepada mereka, dan mengaruniakan hidup baru, kekuasaan baru dan berkat yang diterangkan Petrus sebagai penggenapan nubuat nabi Yoel. 

Dalam kitab Kisah Para Rasul 20:16 rasul Paulus tidak mau membuang waktu di Asia, lalu buru-buru supaya berada di Yerusalem menjelang hari Pentakosta (sekitar tahun 57 Masehi).

Sementara dalam kitab 1 Korintus 16:8 rasul Paulus bermaksud tinggal di Efesus sampai Pentakosta (sekitar tahun 54 atau 55 Masehi), sebab terbuka lebar baginya pintu untuk melakukan tugas pengInjilannya. 

Ketika hari Pentakosta tiba, mereka semua berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah tempat mereka duduk.
Dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berbicara dalam bahasa-bahasa lain seperti yang diberikan Roh itu kepada mereka untuk diucapkan.


Yesus telah berjanji kepada murid-murid-Nya sebuah “ baptisan Roh Kudus ” ( Kisah Para Rasul 1:5 dan 8 ), bahwa TUHAN Yesus akan mengutus kepada mereka Seorang “ Penolong ” yang akan “ mengajarkan segala sesuatu ” ( Yohanes 14:26 ), dan bahwa Ia tidak akan meninggalkan murid-murid-Nya “ sebagai yatim piatu ” ( Yohanes 14:18 ).
Hari itu, ketika sekitar 120 murid berkumpul di sebuah ruangan di Yerusalem, janji - janji tersebut digenapi.


Namun, Kisah Para Rasul 2 bukanlah perayaan Pentakosta yang pertama. Pentakosta pertama itu terjadi pada hari raya Yahudi kuno yang dikenal sebagai Hari Raya Tujuh Minggu.

Memahami perayaan ini dan inisiasi TUHAN atas perayaan ini dalam Perjanjian Lama membantu kita memahami keagungan apa yang terjadi pada hari ketika Roh Kudus turun ke atas semua pengikutNya.


Asal Kata Dan Makna Hari Pentakosta 


Penggunaan kata Pentakosta memang hanya tiga kali ditulis dalam Alkitab yakni di Kisah Para Rasul 2:1, dalam Kisah Para Rasul 20:16 dan 1 Korintus 16:8.
Untuk dapat mengambil makna hari Pentakosta maka perlu kita memahami apa yang ditulis dalam Kisah Para Rasul 1:6-11 berikut ini.
Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: “TUHAN, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” Jawab-Nya: “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. 
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. 
Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: “Hai orang - orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? 
Yesus ini, yang terangkat ke 
sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.” ( Kisah Para Rasul 1:6-11 ).

Hari Minggu, 08 Juni 2025 seluruh umat Kristen khususnya yang beraliran karismatik merayakan Hari Pentakosta atau Hari Pencurahan Roh Kudus, sebagian kalangan umat Kristen menyebut dengan Hari Kelima Puluh.
Kristen Punya ingin mengajak kita semua untuk merenungkan arti keberadaan Roh Kudus di dalam kehidupan kita sehari  - hari. 
Coba kita bayangkan sejenak saat - saat atau moment ketika TUHAN Yesus sudah disalibkan di Golgata, saya dan Anda semua yakin ketika TUHAN Yesus mati, iblis bersukacita karena mengira bahwa TUHAN Yesus akan mati selamanya. 
Tetapi Puji TUHAN, pada hari yang ketiga TUHAN Yesus bangkit dari alam kubur sesuai dengan apa yang dinubuatkan kepada murid - muridNya. 
Dan selama 40 hari sebelum naik ke sorga, Dia berulang. menampakkan diri kepada murid - muridNya. 
Satu hal yang harus kita percaya, yaitu TUHAN Yesus bangkit dan Dia hidup selama-lamanya, itulah salah satu dasar yang harus orang - orang Kristen punya sebagai bentuk iman dan percayanya kepada TUHAN Yesus Kristus. 
Seandainya TUHAN Yesus tidak bangkit, maka apa yang terjadi? Maka terjadilah seperti apa yang Alkitab katakan pada 1 Korintus 15: 17: Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. 
Tetapi Puji Tuhan, karena TUHAN Yesus bangkit maka kepercayaan kita kepada-Nya tidaklah sia - sia, kita akan mendapatkan hidup kekal selama - lamanya, Amin

Demikian juga orang - orang yang mati dalam Kristus ( 1 Korintus 15:1 ).
“Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang - orang yang paling malang dari segala manusia.” (1 Korintus 15:19). Kebangkitan TUHAN Yesus memberi arti kepada kita bahwa kita bukanlah orang-orang yang paling malang, justru adalah orang-orang yang paling beruntung dari segala manusia. 

Setelah 40 hari TUHAN Yesus berulang - ulang menampakkan diri kepada murid-murid-Nya, TUHAN Yesus mengumpulkan mereka di bukit Zaitun. Di sana Dia memberikan pesan yang terakhir kepada mereka: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah Para Rasul 1:6). 

Setelah berkata demikian TUHAN Yesus mulai terangkat ke sorga. Murid-muridNya takjub dan heran melihat langsung TUHAN Yesus naik ke langit, dan kemudian mulai ditutupi awan lalu hilang dari pandangan mata mereka. 
Sementara murid - muridNya terus menatap ke langit, tiba - tiba ada dua orang yang berpakaian putih yaitu malaikat TUHAN yang berkata kepada mereka: “.. Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.” (Kisah Para Rasul 1:11). 
Ayat ini membuat Kristen Punya sangat yakin bahwa kalau yang melihat TUHAN Yesus naik ke sorga adalah murid - muridNya, maka kelak yang akan melihat TUHAN Yesus Kristus turun dari sorga adalah juga murid-murid-Nya. 
Sebagaimana yang malaikat katakan : Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.” (Kisah Para Rasul 1:11). 
Kalau Dia datang kedua kalinya untuk mengangkat kita gereja-Nya, maka yang diangkat hanya murid-murid-Nya. 
Semua umat Kristen harus berjaga - jaga dan bersiap-siap, jangan seperti pengejek - pengejek yang dikatakan rasul Petrus dalam 2 Petrus 3:3-6
 Ayat 3: Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari - hari zaman akhir akan tampil pengejek - pengejek dengan ejekan - ejekannya yaitu orang - orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.
Ayat 4 : Kata mereka : “Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa - bapa leluhur sampai kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan.
Ayat 5: Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh Firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air
Ayat 6 : dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah.
Alkitab berkata bahwa pengejek - pengejek ini akan muncul pada akhir zaman. 
Kalau Saudara sudah mendengar pengejek - pengejek seperti itu, maka ketahuilah bahwa hari - hari seperti ini sebagai pertanda akhir zaman.


MAKNA TEOLOGI HARI PENTAKOSTA 



Untuk mendapatkan makna teologi hari Pentakosta maka perlu kita menjawab dan merenungkan pertanyaan berikut ini, MENGAPA TUHAN YESUS NAIK KE SORGA? 
TUHAN Yesus ada di sorga duduk di sebelah kanan Allah Bapa.
TUHAN Yesus sedang menyediakan tempat buat kita semua, dan Dia akan segera datang kembali untuk menjemput kita semua. “Janganiah gelisah hatimu: percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. 
Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. 
Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. 
Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada." (Yohanes 14:1-3). 

Kelak kalau kita sudah bersama - sama dengan TUHAN Yesus selama - lamanya, maka tidak ada lagi air mata kesedihan, kekerasan, kejahatan, tidak ada lagi rasa sakit, tidak ada lagi beban berat, tetapi kita akan sehat, penuh dengan sukacita dan semuanya itu akan berlangsung selama - lamanya. 

Memang pilihan ada di tangan kita, tetapi TUHAN Yesus tidak akan membiarkan diri kita terus dalam pergumulan sehingga membuat kita jatuh. TUHAN Yesus dalam Roh Kudus akan terus menguatkan dan memberi penghiburan bagi kita semua.  
Hari ini hari Pentakosta, telah 10 hari berturut - turut beribadah setiap malam sejak Hari Kenaikan Isa Almasih, sekalipun mungkin dalam situasi banyak masalah dalam hidup saudara dan sudah bertahun - tahun sangat menekan jiwa saudara. Mungkin Saudara sakit secara fisik, mental atau jiwa, hubungan dalam keluarga sedang bermasalah, banyak masalah keuangan atau masalah ekonomi, tetapi nanti kalau kita sudah bersama-sama dengan TUHAN Yesus, semuanya itu tidak ada akan ada lagi. Sekarang kuatkan hati saudara, jangan gelisah, pilihan ada di tangan kita. Kristen punya doa untuk kita semua umat Kristen di seluruh dunia agar bisa memilih dan menentukan yang benar, kita akan bersama-sama dengan TUHAN Yesus selama - lamanya. 

Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup Senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.” ( Ibrani 7:25 ).
Setiap orang Kristen diminta untuk berdoa buat orang lain. Penginjil adalah jawatan, bukan berarti hanya penginjil itu yang menginjil, tetapi setiap kita umat Kristen harus bisa mengInjil..

Di perayaan Pentakosta seperti saat ini apakah Saudara rindu melihat seluruh keluarga Saudara diselamatkan? 
Apakah Saudara rindu melihat seluruh Indonesia diselamatkan? Pada waktu itu TUHAN membukakan suatu rahasia Penginjilan melalui beberapa doa, terlebih dahulu  mendoakan diri kita dan keluarga besar kita, selanjutnya  mendoakan orang lain, memohon agar TUHAN menyelamatkan mereka yang ada di luar sana yang menyebut dirinya agama Kristen namun dari segi karakter belum menunjukkan identitas sebenarnya menjadi orang Kristen, kita mendoakan agar mereka yang masih di jalan yang salah agar mereka mengakui, sadar lalu berbalik dari jalan - jalannya yang jahat atau jalan yang salah.
Doa yang kita sampaikan kepada TUHAN itu timbul karena kita tahu betapa sulitnya bagi kita untuk mengInjil. 
Tetapi TUHAN beritahu kepada kita bahwa kita harus melakukan Penginjilan melalui doa.
TUHAN YESUS BERKATA: “AKU DATANG SEGERA!” 
Puji TUHAN, Haleluya...

Iklan Atas Artikel

Iklan Persegi

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel