Arti Ketekunan Menurut Alkitab




Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja - raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina ( Amsal 22:29 ).


Bagi seorang atlet profesional, cabang olahraga apapun yang digelutinya saat ini tentu diwajibkan untuk giat berlatih dengan tekun. Misalnya dalam cabang olahraga karate, salah satu pengalaman seseorang pada waktu latihan, kita bisa melihat contoh nyata betapa latihan itu sangat penting. Suatu kali ada seorang anggota yang sudah sabuk hitam melakukan sparring partner dengan anggota yang baru sabuk kuning, pada waktu itu saya masih sabuk putih dan menjagokan sabuk hitam karena secara logika tidak mungkin kuning menang lawan hitam. Kenyataan berbicara lain, sabuk hitam kalah oleh sabuk kuning. Setelah diselidiki ternyata si sabuk hitam sudah tidak pernah latihan selama dua bulan sedangkan sabuk kuning tekun latihan. Pengalaman ini menjadi pelajaran untuk saya pribadi agar tidak jemu-jemu berlatih walaupun lelah dan kadang menjadi bulan-bulanan saat harus bertanding dengan rekan yang jauh lebih jago. 

Dalam menjalani hidup sebagai murid Kristus, seringkali rasa nyaman dan kebosanan datang ingin menghambat kita untuk bertumbuh lebih dalam lagi kepada TUHAN. Kadang timbul perasaan dalam hati bahwa keadaan kita sudah baik, tidak ada hal yang perlu saya ubah, pekerjaan baik, rumah tangga baik, dan kitapun kadang terjebak dalam perasaan bosan, bosan menjadi Kristen karena rasanya sama saja dengan orang dunia, mau berbuat ini tidak boleh, itu tidak boleh, harus selalu berdoa dan bersaat teduh, dan lain sebagainya. Tanggapan hati kita saat menghadapi masalah tersebut sangat menentukan apakah kita akan bertumbuh, suam-suam kuku, atau malah mati rohani. Kita jangan berhenti saat merasa bosan atau nyaman karena kita bisa jatuh. Kita harus selalu maju karena itulah yang membuat kita semakin lebih baik dan dipakai TUHAN luar biasa. 

Menjadi seorang murid Kristus memang tidak mudah dan penuh masalah, Alkitabpun berkata bahwa kita akan dibenci oleh dunia, tetapi jika kita mau terus setia dan menabur walau harus mencucurkan air mata, kelak kita akan menuai apa yang kita tabur dengan penuh tawa. Janji TUHAN adalah ya dan amin. Karena itu, teruslah berjalan dengan-Nya dan jangan pernah berhenti menjadi murid-Nya. 
Untuk mewujudkan cita-cita tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kita harus rela bekerja dan memperbaiki diri agar terus - menerus semakin lebih baik. Memang baik apabila kita sudah memiliki gelar sarjana dan mempunyai pekerjaan mapan, tetapi kita pun hendaknya terus belajar dan menambah keterampilan karena zaman semakin canggih. Kita sudah pernah menggunakan telepon, tetapi tahukah anda bahwa penemu telepon Alexander Graham Bell nyaris menyerah dan berniat menghentikan eksperimennya karena tidak menguasai tentang kelistrikan.

Lima tahun berusaha membuat alat komunikasi yang memungkinkan orang bisa bercakap - cakap dari jarak jauh membuat Bell jatuh miskin dan stress. Saat putus asa, ia berkunjung ke Joseph Henry, seorang yang merintis penelitian tentang listrik. Saat itu, ia bertanya apakah sebaiknya ia meminta orang lain saja yang menyempurnakan penemuannya yang hampir jadi atau ia sendiri yang harus mengerjakan pekerjaannya sampai tuntas, Henry mendorong Bell agar ia sendiri yang mengerjakannya. Bell mengemukakan kesulitannya kalau ia tidak menguasai tentang listrik. Henry memintanya melakukan nasihatnya. Kembali dari tempat Henry, Bell memutuskan mempelajari dahulu tentang listrik, baru melanjutkan eksperimennya. Satu tahun kemudian, Bell mendapatkan hak paten untuk telepon yang ia buat. Sekarang, kita bisa menggunakan Handphone atau telepon dimanapun, itu semua terjadi karena Bell tidak menyerah ketika masalah datang. 


Kita mungkin pernah menghadapi jalan buntu ketika ingin mewujudkan impian. Alangkah bijaksananya apabila dalam menghadapi hal seperti ini dalam kehidupan masing - masing kita diam sejenak untuk mengetahui penyebab jalan buntu itu. Kita mengalami kebuntuan mungkin karena belum menguasai bidang yang berhubungan dengan pekerjaan kita atau memulainya dengan cara salah. Dengan diam sejenak kita bisa meminta pertolongan TUHAN melalui doa atau nasihat orang yang lebih ahli dibanding kita. Jangan menyerah ketika menghadapi jalan buntu, tetapi cobalah mencari alternatif lain. Kemudian, kembangkan kemampuan dan keterampilan kita sehingga kita semakin paham dan bisa menangani setiap masalah. Jadikan hambatan dan tantangan sebagai batu loncatan supaya hidup kita semakin lebih baik. Ingatlah bahwa setiap masalah pasti ada solusinya, jangan menyerah.

Ada begitu banyak tokoh - tokoh iman di Alkitab dalam surat Ibrani 11 dan surat - surat Alkitab lainnya yang memberitahukan kepada kita mengenai harga dari sebuah ketekunan.


Salah satu tokoh Alkitab di Kejadian 5 sampai kejadian10 diceritakan di sana mengenai ketekunan seorang nabi Nuh yang terus percaya kepada TUHAN. 

Dapatkah Anda bayangkan bila di zaman sekarang ini ada orang yang terus tekun membentuk atau merakit sebuah perahu yang besar di atas bukit atau di atas pegunungan sampai perahunya jadi. Kira - kira apa respon Anda bila melihat orang mendirikan bahtera di tengah gunung? Tapi apapun kata orang nabi Nuh tetap tekun menyelesaikan pekerjaannya untuk membentuk perahu. Hasil ketekunan dari seorang nabi Nuh sangat mahal dan berharga. Semua manusia mati binasa karena ditenggelamkan air bah, hanya nabi Nuh, istrinya, ketiga anaknya dan ketiga menantunya saja yang selamat dari air bah.


Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. (1 Korintus 10:13)


Ini salah satu janji Firman TUHAN yang dapat mendorong kita semua untuk tetap semangat menjalani hidup ini, apapun persoalan yang sedang kita hadapi. Kata jalan keluar perlu kita garis bawahi agar kita tetap maju berjuang menyelesaikan seberat apapun persoalan yang sedang terjadi dalam kehidupan kita masing - masing, jikalau belum bertemu dengan jalur "exit" cari terus, jangan lupa komunikasi dengan TUHAN dalam doa, tanyakan : ' TUHAN, apakah yang harus aku buat? '. Jikalau suara Roh mengarahkan Anda kepada seseorang tahu letak persoalan yang seolah - olah kita berhadapan dengan jalan buntu.

Segala kesulitan, tekanan, persoalan, beban apapun itu yang menghimpit kehidupan ini sering memaksa kita bekerja keras dan terus memutar otak mungkin tanpa kita sadari bahwa pintu keluarnya sebenarnya tidak jauh dari kita, hanya sejauh doa kita masing - masing.

Yang penting sebelum kita meminta, mencari dan mengetuk pintuNya kita terlebih dahulu sudah membereskan hati kita, minta ampun atas setiap kesalahan dan pelanggaran - pelanggaran kita selama ini kepada TUHAN dengan terus untuk tidak mencari kambing hitam atas persoalan dan kesulitan yang sedang terjadi.

Belum ada Komentar untuk "Arti Ketekunan Menurut Alkitab "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel