Orang Kristen Punya Bapa Di Sorga




 
https://www.kristenpunya.com

Ada keistimewaan agama Kristen dalam penyebutan TUHAN Yang Maha Esa yang ada di sorga, Pencipta segala yang ada yang tidak dimiliki oleh agama lain, keistimewaannya adalah orang Kristen memanggil TUHAN dengan kata Bapa atau Allah Bapa. Tentunya masih ada nama lain penyebutan kata yang setara dengan TUHAN, namun kata Bapa mengingatkan kita pada sosok bapak atau ayah tentunya bersama ibu atau mama yang menjadikan kita secara kedagingan sekaligus sosok orang yang membesarkan, merawat dan menyayangi kita. Namun fokus tema postingan Kristen Punya kali ini adalah Bapa, TUHAN yang menciptakan segala yang ada di bumi dan semua galaksi yang sangat luas di luar bumi.

Dalam teologi Kristen panggilan atau penyebutan Bapa terutama mengacu pada oknum pertama dari Trinitas atau Tritunggal. Tapi karena oknum pertama dianggap sebagai sumber dari Allah yang Ilahi, yaitu yang melambangkan martabat, kehormatan, dan kemuliaan Tritunggal, penyebutan Bapa dipakai menunjuk kepada Allah yang Maha Tinggi.

Dalam surat 1 Petrus 1:17 berfirman: 

Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.

Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia. ( Yakobus 1:27 )

Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. ( Yesaya 9:5 )

Masih banyak ayat - ayat Alkitab yang memakai kata Bapa, namun ketiga ayat di atas dapat mewakili ayat - ayat lainnya yang dapat dibaca di Alkitab mengenai artikel  Kristen punya Bapa ini.

Maleakhi mengajukan pertanyan, "Bukankah kita sekalian mempunyai satu bapa, bukankah satu Allah menciptakan kita?' ( Maleakhi 2:10 ). Yesaya berseru, 'Sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkau-lah yg membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tanganMu ( Yesaya 64:8 ). 


Tapi dalam arti rohanilah terutama hubungan ini diajukan, dalam Ibrani 12:9 Allah disebut ' Bapa segala roh', dan dalam Bilangan 16:22 disebut 'Allah dari roh segala makhluk. 


Paulus, ketika berbicara dari atas Areopagus, memakai pikiran ini untuk menekankan irasionalitas manusia rasional yang menyembah berhala - berhala dari kayu dan batu, dengan mengutip penyair Aratus (Karena kita juga adalah keturunan”) untuk menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk Allah. Jadi manusia sebagai makhluk adalah padanan dari ke-Bapa-an Allah pada umumnya. Tanpa oknum Bapa Pencipta tidak ada warga manusia, tidak ada keluarga umat manusia dan tidak akan ada semua yang ada di dunia ini.

Acuan atau sebutan Bapa dalam Perjqnjian Lama juga mengungkapkan hubungan perjanjian Allah kepada umat-Nya, Israel. Dalam pengertian ini hubungan tersebut adalah hubungan kolektif, bukan hubungan perseorangan. Israel sebagai umat perjanjian adalah anak Allah, justru ditantang untuk mengakui dan menanggapi hubungan Bapa-Anak ini, "Jika Aku ini Bapa, dimanakah hormat yang kepada-Ku itu? 


Maleakhi 1:6

Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?"

Ayat ini menyatakan dalam hubungan Bapa dengan anak serta Tuan dengan hamba itu bersifat menghormati dan rasa takut, dalam pengertian rohani, hubungan ini dapat dianggap sebagai pertanda penyataan keBapaan Allah dalam Perjanjian Lama.

Dalam Perjanjian Baru sebutan Bapa dipakai dalam pengertian khas dan sangat pribadi. Kristus memakainya terlebih dahulu, mengenai hubungan-Nya sendiri dengan Allah. Terdapat bukti mencolok bahwa hubungan ini adalah unik dan tidak dapat dibagikan dengan makhluk apapun juga. Allah adalah BapaNya melalui kelahiran yang kekal, istilah yang menggambarkan hubungan hakiki dan abadi. Adalah penuh arti betapa Yesus dalam ajaran-Nya kepada kedua belas murid-Nya tidak pernah memakai sebutan 'Bapa kita', mencakup baik diriNya dan murid - muridNya. Dalam amanatNya setelah kebangkitanNya, Ia menunjukkan dua hubungan yang berbeda yaitu 'BapaKu dan Bapa-mu( Yohanes 20:17 ) namun kedua hubungan tersebut terangkai sedemikian rupa, sehingga yang satu menjadi dasar bagi yang lain. Ia sebagai Anak, meskipun dalam tingkat yang sama sekali unik karena Bapa itu adalah Anak.

Inilah hubungan yang menyelamatkan bagi semua orang percaya. Dalam konteks penyelamatan, hal ini dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi kedudukan mereka di dalam Kristus dan dari sisi pekerjaan Roh Kudus yang memperbaharui di dalam mereka. Dari sisi pertama, mereka dalam persekutuan yang hidup dengan Kristus diterima masuk ke dalam keluarga Allah dan dengan demikian diberikan segala hak istimewa sebagai anak anak Allah dan jika kita orang yang percaya  adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris( Roma 8:17 ). Dari sisi kedua, mereka dianggap sebagai dilahirkan ke dalam keluarga Allah melalui kelahiran kembali. Yang pertama adalah sisi obyektif, sedangkan yang kedua adalah aspek subyektif. Oleh kedudukan mereka yang baru ( pembenaran ) dan hubungan pengangkatan kepada Allah Bapa di dalam Kristus, mereka diikutsertakan dalam kodrat Ilahi ( 2 Petrus 1:4 ) dan dilahirkan ke dalam keluarga Allah. 

Jelaslah bahwa ajaran Yesus tentang keBapaan Allah, membatasi hubungan itu terhadap umat-Nya yang percaya.

Allah Bapa dan Roh Kudus bekerja dalam penjelmaan bersama dengan pribadi Yesus yang disebut dengan Anak Allah. Tiga oknum tapi satu ini biasa kita sebut dengan Tritunggal atau Trinitas sekalipun kata Tritunggal atau Trinity ini tidak terdapat dalam Alkitab.

Doktrin mengenai Allah Tritunggal menjadi dasar pengajaran umat Kristen yang mencakup semua unsur utama kebenaran yang ada di dalam Alkitab.

Belum ada Komentar untuk "Orang Kristen Punya Bapa Di Sorga"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel